Backpacker Kelas VI ke Cirebon dan Kuningan
Backpacker adalah puncak kegiatan SASS (Sekolah Alam Student Scouting) dalam kurikulum Leadership Sekolah Alam untuk jenjang kelas VI. Kali ini kami mencoba arah yang belum pernah dicoba di tahun-tahun sebelumnya yaitu ke arah barat, Cirebon dan Kuningan.
Saya memang suka membuka jalur, untuk kegiatan Backpacker maupun Ekspedisi. Sebelum ini pernah menjelajah Karimunjawa, Kmpung Laut Cilacap, dan Nepal Van Java. Prinsipnya adalah selalu ada unsur kebaruan. Sehingga tidak hanya siswa, guru pun terut berpetualang, tidak mengulang rute dan tujuan yang sama.
Standar Backpacker adalah menggunakan transportasi publik Sehingga kami menggunakan moda kereta api untuk menuju Cirebon dari Stasiun Poncol Semarang. Tiket telah dipesan jauh hari sebelumnya, sehingga tinggal nyetak boarding pass aja di mesin stasiun oleh Pak Ulin dan Bu Ina.
Tiba di Cirebon, kami ke arah basecamp di Masjid Agung dekat alun-alun Kejaksaan. Di .sana ada ruang penginapan untuk tamu yang hendak beristirahat. Lalu, meluncur ke ikon Ciebon yaitu Keraton Kasepuhan Cirebon tempat Sunan Gunung Jati memerintah Cirebon. Di sana kami dipandu oleh Guide yang dengan sabar menjelaskan sejarah dan perkembangan Kasepuhan.
Keraton di Cirebon sebenarnya ada 2, Kasepuhan dan Kanoman. Tapi, karena keterbatasan waktu, kami hanya berkeliling di Kasepuhan dan duhuran di masjid Sunan Gunung Jati di depan keraton. Masjid ini termasuk masjid tua. Kita dapat melihat ada bata tua di dalam masjid. Kami juga tidak mapir ke makam Sunan Gunung Jati. Cerita negatif tentang agresivitas pengemis di sana memutuskan kami tidak membawa anak-anak ke sana gar tidak trauma.
Rombongan bergeser ke arah mal terpadu. Di sini ada pusat batik Cirebon yang bernama Batik Trusmi dan sekaligus juga mal untuk pusat oleh-oleh dan perdagangan souvenir khas Cirebon. Kami mengambil paket belajar membatik dan setelah itu memberi waktu pada anak-anak untuk membeli oeh-oleh.
Setelah itu, kami kembali ke basecamp untuk beristirahat dan makan malam di food court dekat masjid, Kemudian berpindah ke penginapan di seberang masjid. Perpindahan ini terkait dengan penyediaan sarapan pagi dan kenyamanan siswa. Untuk ibadahh salat, tetap ke masjid agung, sekaligus refleksi bada subuh.
Setelah sarapan pagi, perjalanan berlanjut ke arah Kuningan. Di sana kami akan menuju Kebun Raya Kuningan dan peternakan lebah madu Klanceng atau Trigona "Teuwel Balap" juga ke Sangkan Waterpark.
Di peternakan "Teuwel Balap" lebah Trigona (Klanceng) :
Di Kebun Raya Kuningan, pusat penangkaran tanaman keras langka dan Anggrek :
Dari Kebun Raya menuju arah pulang, kami mampir dulu ke Sangkan Waterpark. Di sini ada beberapa wahana air yang dapat dinikmati pengunjung. Di waterpark ini, ada insiden yang menimpa siswa. Kuku kakinya terluka secara tidak sengaja. Alhamdulillah, tim membawa perlengkapan P3K. Setelah diberi pertolongan pertama langsung dibawa ke klinik terdekat untuk penanganan yang lebih profesional. Di Sangkan ini juga, salah satu siswa dijemput oleh kerabatnya yang asli Cirebon. Sehingga tidak ikut pulang ke Semarang.
Menuju arah pulang ke penginapan, masih ada sedikit waktu tersisa sebelum jadwal ke statisun kereta. Tim memutuskan untuk mampir ke salah satu situs di tengah kota Cirebon yang bernama Goa Sunyaragi yang terbangun dari batu karang. Di sini, kami berjumpa dengan salah satu guru Sekolah Alam Cirebon.
Setelah sampai pengiapan dan berkemas, anak-anak tiba di stasiun Cirebon. Kami mem-briefing anak-anak untuk bersiap. Sebab, situasinya berbeda. Bila di Semarang, kami dikumpulkan dalam satu gerbong, maka kali ini akan berbeda. Kami akan terpisah menyesuaikan tempat kosong. Pesan kami, kereta berhenti tidak sampai 5 menit. Begitu kereta berhenti segera naik ke gerbong. Setelah itu baru mencari tempat nomor duduk dan gerbong yang sesuai. Jadi, anak-anak harus sat-set. Sebab kereta yang kami naiki pada dasarnya adalah kereta Jakarta-Surabaya. Hanya berhenti sebentar di Cirebon, bukan kereta yang berakhir di Semarang. Alhamdulillah, anak-anak paham situasinya dan tidak ada yang tertinggal.
Sekitar pukul 19.00 kereta tiba di Semarang.
Comments
Post a Comment