Saya seorang guru. Terkadang juga murid. Terutama ketika belajar sesuatu, dari siapa saja, apa saja, dimana saja dan kapan saja, sepanjang waktu... sepanjang hayat. Oleh sebab belajar hanya bisa berhenti bila nafas sudah di penghujung ajal.
Sehari-hari mengajar di SD Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang. Tahun ini menjadi guru kelas 3C, juga mengajar bahasa Inggris di kelas 4 dan menjadi laboran di Lab. Komputer. Disini, merintis ekskul Jurnalistik untuk SD, sekitar tahun 2004 hingga kira-kira 3 tahun kemudian diteruskan oleh rekan guru yang lain.
Di jenjang SMP lembaga yang sama, di SMP Sekolah Alam Ar-Ridho (Sperdo, begitu anak-anak menyebutnya) saya adalah guru ekstrakurikuler Fotografi yang diberi nama PhotographX. Dan telah memasuki angkatan ke V. Saya juga mengajar ekstrakurikuler menulis dan jurnalistik di SMPI Al-Azhar 14 Semarang sejak tahun ajaran 2006/2007.
Pada awal 2008, saya berinteraksi dengan dunia sekolah alternatif setelah bertemu dan berkomunikasi intens dengan para pegiat komunitas belajar Qaryah Thayyibah, Salatiga. Tahun itu buat saya adalah tahun penuh inspirasi, karena ketika saya menengok arsip tulisan, cukup banyak tulisan yang dibuat pada saat itu.
Sekarang, saya meniatkan diri untuk aktif di organisasi guru Ikatan Guru Indonesia (IGI) Semarang. Guru-guru yang berada di IGI dalam kacamata saya adalah guru-guru gila yang penuh semangat dan idealis dalam memperjuangkan pendidikan yang lebih baik di negeri ini. Pun demikian, komunikasi di dalam komunitas penulis muda, Wedangjae (Wacana dan Analisis Jurnalisme Empatik), yang lebih dulu saya rintis tetap berusaha saya lakukan. Bersama IGI, saya mendapatkan inspirasi untuk lebih merapikan isi blog pribadi saya di http://doniriadi.com menjadi lebih berkarakter blog guru/pendidik. Blog ini adalah hasilnya.
Ada banyak hal dan peristiwa yang telah saya lalui bersama anak-anak dan penggiat pendidikan. Kesempatan berharga belajar besama mereka membuat pena saya alhamdulillah terus bisa mengalir. Dulu, semboyan saya : "Jadi guru harus bisa menulis!". Sekarang, sudah berubah : "Jadi guru harus bisa membuat buku!" . Leaving a legacy alias mewariskan peradaban, itulah spirit besar yang seharusnya melandasi setiap gerak guru.
Karenanya, blog ini dilahirkan bukan untuk kepentingan narsisme melainkan sebagai arsip digital dari seorang guru yang haus akan ilmu dan hikmah yang luas terbentang di alam raya.
Untuk berkomunikasi, kirim via email ke :
doniriadi@yahoo.com atau doniriadi@gmail.com
FB : Doni Riadi Embunpagi.
Twitter : Brotherdoni
YM : doniriadi
Langganan:
Postingan (Atom)