Mengenang Beliau, Pakde Kepsek Sunardi Federal Dieng

 

Ada yang tidak sempat terdokumentasikan dalam foto tapi selalu teringat dalam ingatan, saat kami selonjoran dalam masjid sehabis duhuran di tengah terik jalur Banjar-Klampok. Itulah respon spontan saat mendengar kabar bahwa beliau wafat pada 11 Desember 2022 siang.

Beliau banyak bercerita saat masih aktif di sekolah dulu, suka duka mengelola potensi orang tua murid untuk membesarkan sekolah dan merangkul kolega. Beliau rupanya sosok guru sejati. Terutama setelah beliau tahu tujuan saya ke Purwokerto dalam rangka menjalankan tugas sebagai Pendamping Guru Penggerak. 

Beliau selalu menyapa saya 'gurunya guru', panggilan yg dimaksudkan utk memotivasi saya, padahal saya tentu masih jauh dari kelayakan untuk itu. Tapi begitulah Pakde suhu... Senang memberi semangat. 

Dalam setiap kayuhan pedal saya, saya selalu teringat orang-orang luar biasa yang telah membantu saya dalam perjalanan maupun paska perjalanan. Dan Pakde Sunardi selalu menempati ruang khusus bagi saya. 

Mengontak saya sejak masih di bawah Kledung Pass, bersama om Antok Temanggung , menraktir sarapan di alun-alun Wonosobo, rehat di kediaman beliau di Argopeni, bahkan menemani saya hingga Sokaraja, padahal semula tidak ada agenda ke Purwokerto. 

Menjelang Klampok, selepas wilayah om Agus Zan , hujan gerimis, ban beliau bocor. Kami mengganti ban dalam gerimis. Dan hujan melebat setelah masuk Klampok. Ngiyup bersama, kedinginan bersama, dan menggigil sambil menggigit mendoan sesampainya di Sokaraja. Di situlah ketemu om Andre Rosyadi  kumendan Fektor dkk. 

Dan, beliau juga melakukan hal yang sama pada setiap goweser atau peturing yang membutuhkan bantuan saat melintas Wonosobo, setelah momentum bersama saya. 

Semoga kebaikan dan amal soleh yang ditebarkan beliau selama ini menjadi penerang dan jalan menuju jannah-Nya, karena akhir yang insyaallah husnul khotimah. Amin

Alfatihah..